Thailand Sita Narkoba Jenis Sabu Kristal Senilai Rp40,5 Miliar dari Truk Pikap
NAGA303 – Polisi Thailand dikabarkan telah menyita satu ton crystal methamphetamine (sabu kristal) senilai £2 juta atau setara dengan Rp40,5 miliar. Ini merupakan salah satu penyitaan terbesar dari obat ilegal tersebut, melansir dari The Independent, Minggu (19/5/2024).
Penggerebekan narkoba terjadi dari petugas polisi yang menghentikan sebuah truk pikap di Provinsi Nakhon Nayok bagian tengah pada hari Jumat (10/5), setelah mendapat informasi tentang pergerakan sejumlah besar obat-obatan terlarang, ungkap Kepolisian Kerajaan Thailand dalam konferensi pers pada hari Minggu (12/5).
Sebanyak 40 kantong metamfetamin, yang terkenal disebut “Ice“, disita dari truk tersebut, kata kepala polisi nasional Kittarath Punpetch. Ia mengatakan bahwa tentara dan petugas polisi Thailand siaga dan memantau geng penyelundup di seluruh negeri setelah mengetahui tentang pergerakan obat-obatan.
Pengemudi truk telah ditangkap tetapi polisi meyakini bahwa pengiriman besar tersebut berkaitan dengan seorang warga negara Thailand yang berbasis di negara tetangga.
Inshik Sim, dari United Nations Office on Drugs and Crime Regional Office (Kantor PBB untuk unit Obat-obatan dan Kejahatan Regional), mengatakan ada “peningkatan yang signifikan dalam kasus penyelundupan salah satunya temuan obat-obatan satu ton atau lebih di Mekong”.
“Satu ton sabu kristal disita di Nakhon Nayok, #Thailand. Peningkatan signifikan dalam kasus #penyelundupan yang melibatkan satu ton obat atau lebih tersebut di #Mekong. Jumlah sabu yang diangkut dari Shan, #Myanmar ke pasar internasional melalui Mekong sangat besar,” tulis Inshik Sim dalam akun X pribadinya.
Thailand diketahui merupakan bagian dari rute transit utama dengan sebutan “Segitiga Emas” yang dikenal untuk perdagangan ilegal metamfetamin dan obat-obatan terlarang lainnya di antara Myanmar, Laos, dan Thailand.
Nilai internasional dari penyitaan narkoba terbaru diperkirakan sebesar 798 juta Baht atau sekitar Rp352 miliar.
Menurut laporan, narkoba berasal dari laboratorium besar di beberapa bagian Myanmar, khususnya di negara bagian Shan, yang dikenal sebagai pusat perdagangan metamfetamin terbesar di dunia.