Rajin Cuci Tangan Gunakan Sabun, Kunci Utama Tangkal Hepatitis Akut
Naga303 – Hepatitis akut misterius saat ini merebak di sejumlah negara di dunia, salah satunya di Indonesia. Istilah hepatitis biasa digunakan untuk semua jenis peradangan sel-sel hati yang disebabkan oleh infeksi, obat-obatan, alkohol, lemak yang berlebih, dan autoimun.
Namun, hepatitis akut tersebut belum diketahui penyebabnya. Sejumlah peneliti menyebut hepatitis akut tersebut disebabkan boleh adenovirus.
Kepala Pusat Riset Kedokteran Preklinik dan Klinis Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Harimat Hendarwan menyebut adenovirus itu kebal terhadap hand sanitizer. Kata dia hal tersebut berdasarkan pedoman dari World Health Organizations (WHO). Cara efektif yaitu menggunakan sabun dan air mengalir.
“Adenovirus itu tahan lama di permukaan dan juga alcohol-based, sehingga hand sanitizer tidak bekerja secara efektif membunuh adenovirus. Artinya dalam hal pencegahan masyarakat perlu memperhatikan bahwa cuci tangan dengan air bersih dan mengalir dan menggunakan sabun,” kata Harimat dalam sebuah diskusi daring.
Kendati begitu, kata dia untuk pedoman protokol kesehatan harus didiskusikan kembali bersama sejumlah pemangku kebijakan. Yakni mulai dari pakar hingga Kementerian Kesehatan. Sebab, lanjut Harimat, penggunaan hand sanitizer untuk mitigasi hepatitis akut juga diperlukan kajian lebih lanjut.
“Perlu penelaahan lebih lanjut untuk betul-betul meyakini bahwa hand sanitizer berbasis alkohol ini memang tidak efektif karena dari beberapa referensi yang saya baca sih memang demikian. Namun tentunya penegakan ke arah evidence tadi perlu referensi lain yang lebih menunjang,” dia menjelaskan.
Cara Penggunaan Hand Sanitizer
Sementara itu, peneliti Pusat Riset Biomedis, BRIN Fitriana memberikan tips penggunaan hand sanitizer agar bekerja dengan maksimal. Menurut dia, virus tidaklah sekuat bakteri dalam penggunaan disinfektan.
Lanjut Fitriana, dalam penggunaan hand sanitizer dapat digunakan dengan menggesekkan atau menggosok kedua tangan.
“Gesekan yang kuat akan menghancurkan dinding virus. Kalau dinding virus sudah hancur, maka virus juga akan mati terkena disinfektan,” kata Fitriana.
Adenovirus, kata dia, menular dari orang ke orang dengan sentuhan suatu permukaan yang terkontaminasi. Lalu penularan juga melalui saluran pernapasan. Selain itu, kebersihan makanan hingga menghindari kontak dengan orang sakit diperlukan.
“Jadi orang tua dan pengasuh anak harus melakukan langkah preventif sebagai pencegahan infeksi adenovirus dan infeksi lainnya,” Fitriana menjelaskan.