Perluas Alternatif Investasi Kripto, Zipmex Luncurkan Tiga Aset Baru
Naga303 – Zipmex, salah satu platform jual beli aset digital terkemuka di Asia Tenggara, pada Kamis (17/6/2022) menambahkan tiga aset kripto baru dalam produk ZipUp+.
Ketiga aset tersebut adalah Solana (SOL), Cardano (ADA), dan Ripple (XRP). Penambahan aset baru di ZipUp+ tersebut dilakukan untuk memperluas alternatif investasi bagi para pengguna, terutama di tengah koreksi pasar aset kripto yang terjadi saat ini.
ZipUp+ adalah produk dari Zipmex yang dapat digunakan pengguna untuk menyimpan aset kripto mereka secara fleksibel tanpa nominal minimum. Artinya, pengguna dapat menyimpan dan menarik asetnya kapan saja ketika mereka butuhkan dan mendapatkan bonus hingga 10 persen dari aset kripto yang disimpan.
Produk ini memberikan alternatif opsi bagi pengguna untuk memperbaiki portofolio di tengah floating loss yang terjadi karena penurunan harga.
Head of Growth Zipmex Indonesia, Siska Lestari, mengungkapkan, pihaknya memahami ada banyak investor yang mungkin merasa khawatir atas situasi pasar aset kripto baru-baru ini.
“Ditambahkannya aset SOL, ADA, dan XRP pada ZipUp+ merupakan salah satu bentuk peran aktif kami dalam membantu pengguna kami memaksimalkan investasinya di tengah pasar yang terkoreksi,” ungkap Siska dalam keterangan tertulis, dikutip Minggu (19/6/2022).
“Dengan adanya ZipUp+, investor tetap bisa mendapatkan pertumbuhan nilai portofolio melalui bonus dari aset kripto yang mereka simpan, terlepas dari turbulensi yang sedang terjadi di pasar,” lanjut dia.
Pemilihan SOL, ADA, dan XRP sebagai aset baru dalam ZipUp+ bukan tanpa alasan. Per Juni 2022, ketiga aset ini termasuk dalam 10 aset kripto dengan nilai kapitalisasi pasar terbesar secara global.
Selain ketiga aset ini, ZipUp+ juga dapat digunakan untuk menyimpan aset populer lainnya seperti Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), Litecoin (LTC), Zipmex Token (ZMT), dan stablecoins seperti Tether (USDT) dan USD Coin (USDC).
Untuk memberikan kenyamanan tambahan bagi pengguna, Zipmex juga menerapkan skema penanggungan biaya pajak pengguna sepanjang Juni 2022. Program ini memungkinkan pengguna untuk bertransaksi tanpa mengalami kenaikan biaya trading.
“Kami harap dengan adanya pembebasan biaya pajak dan penambahan aset baru dalam ZipUp+ bisa membuat investor aset kripto tetap bersemangat dan bersikap optimis,” jelas Siska.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. tim kami tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Alasan Pilih Tiga Aset Baru
Sejak pertengahan Mei lalu, pasar kripto mengalami koreksi yang sangat signifikan. Sejalan dengan pergerakan ekuitas global, pasar aset kripto juga turut melemah seiring munculnya keputusan The Fed menerapkan kebijakan Hawkish untuk mengendalikan inflasi.
Alhasil, tiga indeks utama pasar saham Amerika yang menjadi acuan global, S&P 500, DJIA, dan Nasdaq mengalami penurunan masing-masing sebesar 16 persen, 11 persen, dan 24 persen. Di waktu yang bersamaan, pasar aset kripto, terutama Bitcoin mengalami penurunan hingga 13 persen.
Kebijakan ini membuat tingkat penawaran dan permintaan di pasar menjadi rendah serta harga saham menurun. Hasilnya, investor cenderung memilih untuk memindahkan investasi mereka dari saham dan ekuitas ke instrumen tradisional karena dianggap lebih stabil dan tidak spekulatif.
Pemilihan SOL, ADA, dan XRP sebagai aset baru dalam ZipUp+ bukan tanpa alasan. Per Juni 2022, ketiga aset ini termasuk dalam 10 aset kripto dengan nilai kapitalisasi pasar terbesar secara global.
Selain ketiga aset ini, ZipUp+ juga dapat digunakan untuk menyimpan aset populer lainnya seperti Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), Litecoin (LTC), Zipmex Token (ZMT), dan stablecoins seperti Tether (USDT) dan USD Coin (USDC).
Pasar Kripto Alami Koreksi sejak Mei 2022
Untuk memberikan kenyamanan tambahan bagi pengguna, Zipmex juga menerapkan skema penanggungan biaya pajak pengguna sepanjang Juni 2022. Program ini memungkinkan pengguna untuk bertransaksi tanpa mengalami kenaikan biaya trading.
“Kami harap dengan adanya pembebasan biaya pajak dan penambahan aset baru dalam ZipUp+ bisa membuat investor aset kripto tetap bersemangat dan bersikap optimis,” ujar Siska.
Sejak pertengahan Mei lalu, pasar kripto mengalami koreksi yang sangat signifikan. Sejalan dengan pergerakan ekuitas global, pasar aset kripto juga turut melemah seiring munculnya keputusan The Fed menerapkan kebijakan Hawkish untuk mengendalikan inflasi.
Alhasil, tiga indeks utama pasar saham Amerika yang menjadi acuan global, S&P 500, DJIA, dan Nasdaq mengalami penurunan masing-masing sebesar 16 persen, 11 persen, dan 24 persen. Di waktu yang bersamaan, pasar aset kripto, terutama Bitcoin mengalami penurunan hingga 13 persen.
Kebijakan ini membuat tingkat penawaran dan permintaan di pasar menjadi rendah serta harga saham menurun. Hasilnya, investor cenderung memilih untuk memindahkan investasi mereka dari saham dan ekuitas ke instrumen tradisional karena dianggap lebih stabil dan tidak spekulatif.