STOP BULLYING! Gadis Ini Putuskan Bunuh diri Agar Temannya Berhenti Membully Dirinya
NAGA303 – Adakah gan sis yang suka ngebully seseorang? Atau mungkin tanpa sadar membully orang itu dengan tujuan hanya untuk dijadikan bahan bercandaan? Kalo ada, saran dari ane stop lakuin itu, lihat orang itu ketika menerima bullyan apakah dia tertawa, tertawa tapi maksa, marah atau sedih? Tentu ekspresinya akan beda-beda.
Jujur ane juga suka ngebully orang. Tapi ane hanya ngebully orang yang pernah ngebully ane dan orang yang terima kalo di bully. Kalo dia ga terima ane bully, ane ga akan lanjutin lagi. Kenapa? Karena ga semua orang terima untuk di bully. Apalagi kalau kalian membully fisiknya. Karena ga ada yang mau terlahir cacat.
Semoga kisah gadis ini bisa membuat kalian berhenti melakukan bully, termasuk ane sendiri.
Seorang gadis asal Perth bernama Rochelle Pryor yang masih berusia 14 tahun memutuskan dirinya untuk mengakhiri hidupnya agar teman-teman berhenti membully dirinya. Sebelum dirinya ditemukan tak sadarkan diri, Pryor memposting di media sosialnya yang bertuliskan “Once i’m gone, the bullying and the racism will stop“(Setelah saya pergi, bulian dan tindakan rasis akan berhenti). Pryor dinyatakan meninggal setelah selama 9 hari dirawat di rumah sakit. Dan disebut sebagai gadis keturunan Aborigin kelima yang meninggal karena bunuh diri dalam dua minggu terakhir.
Saudara kandungnya, Kyanne (17), mengatakan bahwa Pryor adalah sosok gadis yang manis, lucu dan penyayang binatang. Kyanne menduga bahwa Pryor menjadi korban bully disekolahnya. Hal ini dikarenakan Pryor pernah pulang dengan luka di kakinya. Hal ini membuat Pryor tidak mau sekolah. Dan kesehatan mental Pryor menurun setelah kejadian tersebut. Kasus bunuh diri yang dilakukan oleh Pryor merupakan kasus bunuh diri ke lima, dimana sebelumnya anak-anak seusianya juga pernah melakukan hal yang sama. Keempatnya ditemukan dengan sudah dalam keadaan tidak bernyawa.
Mungkin ini juga peringatan bagi orang tua untuk melihat kondisi anaknya. Karena terkadang anak tidak berani menceritakan apa yang terjadi di sekolah. Begitupun buat orang tua yang selalu memarahi anaknya, bisa saja anak kalian melampiaskan kemarahannya pada teman-temannya.