5 Jembatan di Surabaya, Bersejarah hingga Bergaya Klasik
Surabaya, Jawa Timur salah satu kota yang menyimpan banyak cerita bersejarah. Hal itu dapat dibuktikan dengan banyaknya peninggalan-peninggalan yang ada di setiap sudut Surabaya.
Terdapat beberapa bangunan yang menjadi saksi bisu pertempuran 10 November bersejarah yang terkenal di Surabaya, yaitu Jembatan Petekan. Pertempuran tersebut dilakukan arek-arek Suroboyo untuk melawan penjajah.
Kali ini kami akan merangkum beberapa jembatan bersejarah yang berdiri di Surabaya. Tak hanya itu, tetapi juga jembatan untuk menghubungkan wilayah Surabaya dan Madura sehingga dapat genjot ekonomi dan pembangunan di wilayah tersebut, yang mengutip dari berbagai sumber, Selasa (18/2/2020):
1. Jembatan Merah
Masyarakat Surabaya sudah tidak asing lagi dengan bangunan bersejarah satu ini, Jembatan Merah. Jembatan ini terletak di Jalan Kembang, Surabaya, Jawa Timur.
Seperti namanya, Jembatan Merah mempunyai warna merah pada tiangnya. Jika ditilik, tak ada yang berbeda dari jembatan ini dengan jembatan lain. Tetapi siapa sangka, jika jembatan ini menyimpan bayak sejarah yang pernah terjadi di Surabaya.
Pada masa kolonial, beberapa daerah komersil di pantai utara Surabaya diminta oleh pemerintahan Belanda. Jembatan Merah ini dianggap salah satu lokasi penting karena menjadi satu-satunya akses transportasi perdagangan, yaitu rute Kalimas dan Gedung Residensi Surabaya. Jembatan Merah menjadi salah satu saksi bagaimana Belanda menguasai hampir seluruh wilayah Surabaya.
Jembatan Merah pun menjadi saksi bisu pertempuran antara arek-arek Suroboyo dengan penjajah pada 10 November 1945. Dalam pertempuran ini, petinggi penjajah, Brigadir Jenderal Mallaby tewas. Jembatan ini pun diabadikan dalam sebuah lagu berjudul Jembatan Merah.
2. Jembatan Petekan
Jembatan Petekan merupakan salah satu jembatan yang mempunyai nilai bersejarah di Surabaya. Jembatan ini terletak di Kelurahan Perak, Surabaya, Jawa Timur.
Jembatan ini dibangun di atas sungai Kali Mas, tepatnya di daerah yang dikenal dengan jalan Jakarta (Bataviaweg). Jembatan ini dibangun pada masa pemerintahan Belanda yang bekerja sama dengan N.V. Bratt and Co. Pada 1939.
Pada masa kolonial Belanda, Jembatan Petekan ini digunakan sebagai jalur untuk keluar dan masuknya kapal dari selat Madura ke pusat kota dan dijadikan sebagai gerbang perekonomian.
Jembatan Petekan ini dioperasikan dengan mesin yang berada di kedua tiang tebal. Di mesin terdapat dua roda gigi yang melekat pada tiang dan dapat menggerakkan dua tuas untuk menaikkan dan menurunkan jembatan konstruksi.
Pada saat pertempuran 10 November 1945 pecah, Jembatan Petekan digunakan sebagai titik kunci guna menahan serangan dari tentara sekutu. Arek-arek Suroboyo mempertahankan wilayah ini dijadikan sebagai basis pertahanan timur Surabaya.
Di sekitaran jembatan masih terlihat beberapa bangunan kuno yang juga turut menyaksikan beragam peristiwa yang terjadi di sekitar Jembatan Petekan.
3. Jembatan Suroboyo
Selain patung Sura dan Baya, Jembatan Suroboyo juga menjadi ikon untuk kota Surabaya. Jembatan ini berada di Jalan Raya Pantai Lama, Kelurahan Kenjeran, Kecamatan Bulak, Surabaya.
Jembatan tersebut mempunyai panjang 18 meter, tinggi 12 meter, dan ditahan oleh 150 tiang pancang. Jembatan Suroboyo ini biasanya menampilkan atraksi air mancur menari tiap Sabtu.
Namun, pada Agustus 2018 jembatan ini ditutup untuk penataan pedagang kaki lima, lahan parkir, dan pedagang asongan. Jembatan Suroboyo kemudian dibuka kembali pada Februari 2019.
4. Jembatan Suramadu
Jembatan Suramadu adalah jembatan ikonik yang menghubungkan Surabaya dengan Madura. Mengutip laman bpws.go.id, jembatan ini mempunyai panjang 5,4 kilometer.
Jembatan ini dirancang sejak masa pemerintahan Presiden Soeharto. Awalnya, pada 1960-an Prof. Dr. Sedyatmo (alm) mengajukan gagasan tentang menghubungkan pulau Sumatra dan Pulau Jawa.
Soeharto yang menunjuk Menteri Negara Riset dan Teknologi/ Kepala Badan Penerapan dan Pengkajian Teknologi (BPPT) kala itu BJ Habibie untuk mengkaji pembangunan jembatan. Pada zaman tersebut, banyak hal menerpa dan membuat pembangunan jembatan tertunda.
Kemudian pada 2003, terdapat Keputusan Presiden Nomor 79 tanggal 27 Oktober 2003 tentang pembangunan Jembatan Surabaya-Madura yang menyatakan pembangunan Jembatan Suramadu dapat dilanjutkan kembali. Jembatan Suramadu menjadi bukti keberhasilan untuk menghubungkan Surabaya dan Bangkalan di Madura.
5. Jembatan Ketabang
Baru-baru ini Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya membuka jembatan yang rampung direnovasi, Jembatan Ketabang. Jembatan ini disulap menjadi lebih rapi dan tertata.
Jembatan ini berfungsi untuk menghubungkan Jalan Ketabang dengan Jalan Pemuda, Surabaya, Jawa Timur. Jembatan Ketabang ini mempunyai gaya vintage, banyak yang berswafoto di jembatan ini.
Selain itu, Jembatan Ketabang juga banyak ditumbuhi tanaman dan rerumputan hijau sehingga membuat kesan asri tampak pada sekelilingnya. Jika berada di Surabaya, jangan lupa untuk mengunjungi jembatan-jembatan bersejarah dan unik di Surabaya.