4 Hal yang Tanpa Disadari membuat Gairah Seks Pria Menurun
NAGA303– Bagi pasangan, seks merupakan salah satu faktor yang mendorong harmonisnya rumah tangga. Sayangnya, kehidupan seks setiap manusia tak selalu sukses. Ada saja membuat mereka merasa gagal dalam sesi bercinta, salah satunya libido yang turun. Menurunnya libido tak hanya terjadi pada wanita, bahkan pria pun rentan mengalaminya. Menurut Andrea Fagiolini peneliti dari University of Siena, Italia, ada beberapa faktor yang tak disadari sering mempengaruhi libido pria.
1. Paparan cahaya yang kurang
Cahaya terang membantu menghasilkan lebih banyak bahan kimia hipofisis yang disebut hormon luteinizing. “Semakin besar hormon lutenizing, semakin besar kadar testosteron Anda,” kata Fagiolini. Karena itu, parapria juga disarankan untuk sering menjemur tubuh di pagi hari. Selai mendapatkan asupan vitamin D dari sinar matahari, cara ini juga ampuh untuk tingkatkan gairah seks Anda
2. Tidur ngorok
Riset dalam The Journal of Sexual Medicine mengungkapkan, hormon testosteron pria naik saat Anda tidur tapi menurun saat mengorok.
Di sisi lain, mengorok bisa jadi tanda sleep apnea alias gangguan tidur yang berpotensi serius ketika napas berhenti dan berlanjut berulang kali. Hal ini juga terkait dengan menurunnya kadar testosteron. Pria yang mengalami sleep apnea juga rentan menderita disfungsi ereksi.
3. Kortisol terlalu tinggi
Hormon kortisol merupakan neurotransmitter yang membantu mengatasi stres. Namun, terlalu banyak hormon kortisol di dalam tubuh juga bisa berakibat fatal. Kortisol memainkan fungsi vital dalam memodulasi sistem kekebalan tubuh, mengatur gula darah, dan menjaga tekanan darah tetap stabil. Tingginya kadar kortisol bisa menyebabkan sulit tidur, lemak tubuh meningkat, mudah cemas, dan memicu peradangan. Hal ini juga menyebabkan masalah tiroid, yang berdampak pada libido.
4. Lemak perut terlalu banyak
Riset Clinical Endocrinology di tahun 2014 menemukan penumpukan lemak perut bisa memicu turunnya kadar testoteron. Turunnya kadar testeton ini bisa memengaruhi amigdala, salah satu bagian otak yang terkait dengan hasrat seksual memiliki reseptor testosteron yang melimpah. Bila ada cukup testosteron, hormon tersebut akan membakar reseptor tersebut, dan membangkitkan libido. Sebaliknya, jika kadar testosteron tidak cukup akan mengakibatkan kurangnya gairah seksual.