WNI Antre 2 Jam Demi Beli Kue Oliebollen di Belanda, Berakhir Kecewa Bentuknya
NAGA, Jakarta – Sebuah cerita menggelitik tentang kue musiman yang ada di Belanda jadi viral di Twitter. Saat itu, seorang perempuan WNI (Warga Negara Indonesia) diajak pacarnya yang seorang WNA (Warga Negara Asing) untuk membeli sebuah kue yang dinamakan oliebollen.
Kata sang pacar, kue tersebut termasuk spesial, karena hanya muncul sekali setahun saat musim dingin yang bertepatan dengan momen Natal dan Tahun Baru. Ia pun ikut mengantre di tengah dinginnya salju.
Setelah menghabiskan waktu selama dua jam lamanya, kue oliebollen pun akhirnya sudah di tangannya. Lucunya, ia tak menyangka, jika kue yang begitu diminati oleh masyarakat Belanda tersebut ternyata sangat mirip dengan odading, penganan dari Bandung, Jawa Barat yang sempat viral.
Namun reaksinya tak terduga. Bukannya senang, wanita itu malah menggerutu karena penampakan dan rasa makanan itu di luar ekspektasinya.
Ia menerima kue tersebut dan menggerutu menggunakan bahasa Sunda yang kental. Hal tersebut dikisahkan oleh akun Twiiter @jastairvine pada 1 Januari 2023, hingga memperoleh likes lebih dari 53 ribu dan dicuit ulang lebih dari 10 ribu kali.
“Temenku lagi liburan di Amsterdam, diajakin pacarnya (bule) antri kue yang cuma dijual pas holidays season, namanya Olliebollen. Ceritanya dia udah ngantri 2 jam dingin2 kena salju, pilek, keanginan dll, pas sampe gilirannya: “Anyeeeengg odading ieu mah kehed!”,” tulis dia.
“Dia gatau mau ngantri beli kue apa, soalnya diajakin “ayo kita beli kue yang dijual hanya waktu natal/tahun baru, kalo hari biasa susah yang jualnya”. Udah antri dan akhirnya dapet giliran, baru kebaca tuh tulisan olliebollen, pas dicoba ternyata sama dengan odading,” lanjutnya.
Makanan Tahun Baru
Video ini langsung mendapatkan berbagai komentar dari warganet. “F***kkk lucu bgt anjir liat orang sunda ngedumel diajak ngantri odading 2 jam di amsterdam,” komentar seorang warganet.
“Udah 2023 orang indonesia masih kena dikerjain kompeni,” timpal warganet lainnya. “Hihi iya bener, ini kesukaan aku yg pake kismis enak bgt selalu di buatin sm camer. Btw kue ini cuma bisa di beli saat menjelang natal dan tahun baru, aku suka ngidam pas juni/july hrs buat sendiri adonannya,” komentar warganet lainnya.
Ada begitu banyak makanan identik dengan perayaan Tahun Baru. Dalam daftar panjangnya, ada oliebollen, donat jadul Belanda yang juga cukup familiar bagi orang Indonesia. Melansir SBS, Senin, 2 Januari 2023, oliebollen pada dasarnya adalah bola-bola goreng yang dibuat dari sejumlah bahan, seperti tepung, ragi, garam, air, dan gula.
Camilan ini acap kali disajikan dengan isian kismis dan ditaburi gula halus di atasnya. “Sepupu” donat ini adalah suguhan populer di Belanda dan secara tradisional dimakan pada malam Tahun Baru. Terjemahan literal oliebollen mungkin tidak terdengar begitu menggugah selera, yakni bola minyak. Tapi, jari-jari yang berminyak tidak membuat orang Belanda berhenti memakannya selama berabad-abad.
Namun, tidak ada konsensus tentang asal mula menu camilan ini. Banyak yang mengira oliebollen berasal dari zaman pagan, karena dimakan suku Jermanik yang merayakan Yule.
Donat Belanda
Satu cerita berlanjut bahwa suatu waktu, dewi pagan Perchta yang kejam terbang berkeliling dan membelah perut orang-orang yang ditemuinya untuk dimakan, dan makan oliebollen dipercaya jadi pencegah. Residu berminyak membuat pedang Perchta akan tergelincir di permukaan perut, menghindarkan mereka dari nasib malang tersebut.
Ada pula yang mengatakan bahwa kudapan bulat itu dibawa ke Belanda oleh orang-orang Yahudi yang melarikan diri dari Portugal pada Abad Pertengahan. Pasalnya pada abad ke-17, donat Belanda ini pertama kali disebutkan.
Sebuah resep oliebollen diterbitkan dalam buku masak Belanda, ‘De verstandige kock sering sorghvuldige huyshoudster’, yang berarti “juru masak yang bijaksana” atau “pengurus rumah tangga yang berhati-hati.” Resepnya menyebut suguhan berminyak itu sebagai oliekoecken (kue minyak).
Suhu Belanda jadi sangat dingin selama musim dingin, dan oliebollen telah secara turun-temurun jadi cara jitu untuk menghangatkan tubuh. Menjelang periode perayaan, dari Natal sampai Tahun Baru, donat tradisional Belanda ini dijual banyak pedagang kaki lima, yang disebut oliebollenkraam, di seluruh negeri.
Bagian dari Perayaan Natal
Camilan ini biasanya dijual dengan harga masing-masing sekitar satu euro (sekitar Rp16,6 ribu) atau lebih murah untuk dibeli dalam jumlah besar. Waktu terbaik untuk membeli satu, atau lebih, adalah ketika Anda tahu itu baru dimasak. Camilan ini akan jadi hangat dan lengket, yang mana Anda bisa mencium aroma khasnya.
Oliebollenkraam sering menjual makanan khas Belanda lain, seperti appelbeignets (kue goreng apel), appel bollen (pangsit apel), dan berbagai variasi oliebollen. Ada variasi lain dari donat tersebut di bagian lain benua. Mereka disebut sebagai croustillons di Perancis dan smoutebollen di Belgia.
Dylan Demets dari Belgia yang berbasis di Perth memberi tahu SBS Food bagaimana oliebollen jadi bagian dari perayaan Natalnya di Belgia. Demets berbagi, “Oliebollen terutama dimakan di sisi Flemish Belgia, tapi Anda dapat menemukannya di mana-mana sekarang saat ada karnaval di kota atau acara lain.”
Makan oliebollen mengingatkan Demets dengan momen ketika ia berada di karnaval di Kortrijk, Flanders Barat bersama keluarganya. “Setiap kali sebelum berangkat, kami akan membeli beberapa (oliebollen) dan memakannya di dalam mobil dalam perjalanan pulang. Itu semacam tradisi kami,” ia bercerita.
Di Jerman, camilan ini disebut berliner dan berisi selai. Di Italia, mereka dikenal sebagai fritole. Sedangkan di Serbia dan Bosnia disebut uštipci.